Semasa berbicara soal ‘konsep perubatan Islam’ saya kongsikan
dua aliran pandangan sarjana Islam.(boleh
baca semula catatan yg berkenaan http://pakcikrah.blogspot.com/2013/11/konsep-perubatan-islam.html).
Penyakit itu banyak puncanya, bagi saya jika punca penyakit itu bersumber dari
gangguan makhluk halus dan penyakit ‘ain maka tiada istilah alternatif bagi
merawatnya. Maksud saya hanya kaedah yang diajarkan Rasullah SAW sahaja jalan
yang terbaik dan paling selamat .
Melalui penelitian saya gangguan makhluk halus boleh dipecahkan
kepada enam kumpulan:
- Gangguan Sihir yang dihantar.
- Gangguan Sihir Saka(berpunca dari amalan salah diri sendiri mahupun keluarga).
- Gangguan Jin berpunca dari kemarahan Jin berkenaan kpd pesakit.
- Gangguan Jin berpunca dari ke’cintaan’ Jin berkenaan kpd pesakit.
- Gangguan Jin selain dari empat sebab di atas(keluar masuk tanpa sebab tertentu)
- Penyakit berkaitan pandangan mata(penyakit ‘ain) . Samada ‘ain manusia ataupun ‘ain Jin.
Kategori 1 hingga 5
biasanya mempunyai ‘khadam’ dan ‘barangan sihir’. Manakala kategori 6 adalah
berkaitan dengan roh. Sesetengah pesakit mempunyai kesemua semua set di atas
dan sesetengahnya kombinasi tertentu.Namun kadang kadang hanya satu punca
sahaja.
Mohon doakan saya direzeki oleh Allah Jalla wa’ala untuk
berkongsi kesemua kategori di atas. Namun untuk tulisan kali ini saya kongsikan
sebuah kisah benar bagaimana seseorang itu boleh tersilap memasuki ilmu yang berkaitan
alam Jin.Kemudian bagaimana Allah swt menyelamatkan beliau. Kisah di bawah
sekurang kurang memberi kita gambaran umum:
- Kaitan Jin dengan tenaga dalam.
- Kaedah yang tidak mengikut sunnah menjerumuskan manusia kepada kesesatan.
- Bagaimana sesuatu proses sihir saka bermula. Kesan memiliki Jin Saka(saya kategorikan sebagi kes no.2)
- Bagaimana Al-Quran menjadi asbab penyembuhan .
- Adanya orang orang soleh yang memasuki spectrum 3.3(sila rujuk http://pakcikrah.blogspot.com/2013/11/mampukah-manusia-melihat-jin-siri_20.html juga siri 2 dan siri 3 untuk memahami apa yang saya maksudkan.
- Dan banyak lagi pengajaran yang boleh diambil
PENGALAMAN ADMINISTRATOR “METAFISIS.WORDPRESS.COM” SELAMA
MEMPERDALAM ILMU TENAGA DALAM & ILMU METAFISIKA
Januari 23, 2010 by Perdana Akhmad S.Psi
Nama lengkap saya adalah Perdana Akhmad, saya adalah Alumni
Universitas Islam Indonesia angkatan 1999 di Yogyakarta pada jurusan Psikologi.
Saya lahir di Baturaja, Sumatera Selatan 12 oktober tahun 1980. Saya lahir
ditengah-tengah keluarga yang memang suka akan ilmu-ilmu kesaktian, dimana Ayah
saya masa mudanya suka sekali berguru ke-orang “pintar” untuk belajar kesaktian
bahkan dari penuturan Ayah saya ia pernah melakukan tapa pendem yaitu mengubur
diri dalam tanah sebagai syarat untuk mendapat ilmu kesaktian tertentu di
daerah Banten. Ayah saya semasa saya kecil pernah mendemonstrasikan
kemampuannya kepada kami sekeluarga yaitu mematikan lilin dari jarak jauh
dengan tenaga dalamnya, juga mendemonstrasikan kemampuan memecahkan batu kali
yang lonjong sebesar pergelangan tangan dengan pukulan tangannya. Begitu juga
dengan adik-adik Ayah saya, mereka semuanya ikut perguruan tenaga dalam dan
sering “mengobati” orang sakit dengan tenaga dalamnya itu. Maka dari itu sedari
kecil saya sangat ingin seperti Ayah saya juga Om-om saya itu.
Perburuan saya mencari ilmu ghoib dimulai pada saat saya
duduk dibangku SMP di Kota Manna Bengkulu Selatan, saya ikut perguruan tenaga
dalam Budi Suci dimana saya mempelajari jurus-jurus tertentu dengan olah
pernapasan, lalu ketika dibangku SMA saya masuk Perguruan tenaga dalam Marga
Luyu dan juga Seni Nafas Indonesia, saya dalam berlatih tenaga dalam sudah
mencapai tataran yang cukup tinggi waktu itu.
Pada masa SMA ini saya mulai mengenal dengan namanya makhluk
halus, dimana sewaktu latihan Guru saya dari perguruan Marga Luyu waktu itu
punya kemampuan menarik makhluk-makhluk halus lalu dimasukkan kedalam tubuh
teman saya dan kemudian bisa tanyai berbagai macam hal. Saya juga belajar
ngampat dimana saya belajar untuk menghadirkan makhluk halus yang saya ingini
kedalam tubuh saya atau orang lain. Setelah lulus dibangku SMA tahun 1999 saya
pergi ke Yogyakarta dan kuliah di Universitas Islam Indonesia. Di Yogyakarta
ini saya tidak lagi masuk perguruan berbasis tenaga dalam lagi namun masih suka
berlatih sendiri olah pernapasan.
Saya pada tahun ini juga mengenal Reiki dari Toko buku
Gramedia dimana saya melihat ada buku tentang suatu aliran Reiki Tummo dan
menginformasikan adanya Lokakarya Reiki Tummo di Yogyakarta, rasa keingintahuan
saya begitu tinggi akan ilmu penyembuhan dengan menggunakan energi Ilahi atau
alam semesta dan peningkatan spiritualitas seperti yang diberitahukan dalam
Buku. Lalu saya mengikuti lokakarya Reiki itu pada tingkat level 1 langsung
pada aliran Reiki Tummo yang katanya lebih baik dari aliran Reiki Usui. Saya
memang merasakan sensasi yang aneh dimana saya bisa merasakan geraran-getaran
pada tangan saya sebagai tanda energi telah mengalir, bertambah semangat saya
untuk mempelajari Reiki lebih jauh maka saya mulai membeli semua buku-buku yang
berhubungan dengan Reiki. Saya mulai sering bermeditasi Reiki dan membaca
buku-buku tentang Reiki, mengkaji, mendengarkan penuturan para praktisi Reiki
yang senior tentang ajaran-ajaran spiritualitas yang ternyata banyak dipengaruhi
ajaran-ajaran Budha dan Hindu. Namun waktu itu saya terus mengkajinya karena
saya pikir Nabi Muhammad saja memberitahukan agar kita agar belajar kenegeri
Cina untuk mencari ilmu pengetahuan.
Selain memperdalam Reiki saya juga mengikuti pengajian di Pesantren
Ihya Assunah Degolan di Yogyakarta dan masuk dalam keanggotaan Laskar Jihad
yang telah dibentuk, karena waktu itu sedang ramai-ramainya berita tentang
pembantaian kaum muslimin di Maluku dan Poso.Pada keanggotaan saya di Laskar
Jihad ini saya mulai ragu-ragu akan “kebersihan” Ilmu-ilmu tenaga dalam dan
juga Ilmu Penyembuhan Reiki, dimana anggota Laskar Jihad sangat ditekankan
menjauhi syirik, khurafat maupun bid’ah dalam ibadah maupun pada saat berjihad.
Lalu pada pertengahan tahun 2000 saya berangkat ke Ambon dan berjihad disana,
di Ambon saya praktis tidak memakai tenaga dalam juga Reiki (dengan membentuk
bola energi perlindungan Reiki atau memagari diri dengan kekuatan tenaga dalam)
dalam berperang namun hanya dengan membaca amalan zikir.
Setelah peristiwa Kebon Cengkeh berdarah 14 Juni 2001
(semoga ke lima teman saya dan kaum muslimin Ambon yang meninggal mendapat
predikat syahid dari Allah Ta’ala,Amin) saya pulang ke Yogyakarta dan
melanjutkan kuliah kembali. Saya lalu kembali memperdalam Reiki dengan kembali
mengikuti lokakarya Reiki Tummo pada tingkat level 2. Saya juga mengikuti
Attunenent aliran Reiki Tao secara reiju jarak jauh pada sebuah yayasan Reiki
Tao yang cukup terkenal di Jakarta dan mengikuti lokakarya aliran Neo Zen Reiki
pada Master Reiki Anand Khrisna di Yogyakarta dan juga membeli buku-buku
karangannya yang cukup laris waktu itu.
Saya waktu itu mulai sedikit-demi sedikit mulai terpengaruhi
ajaran tentang reinkarnasi yaitu dengan Reiki saya bisa memutus siklus
kelahiran kembali didunia, dengan Reiki dan kebangkitan kundalini saya bisa
mendapatkan kekuatan-kekuatan ghaib dan peningkatan spiritualitas. Saya lalu
mulai ikut berbagai mailinglish aliran Reiki di Internet seperti mailinglish
Mahameru, Reiki Tao, Reiki Sufi, Caraka Reiki, Nur Ilahi, Shing Chi, Reiki
Chakra , Sirna Galih, PHL, Peace One Earth , Peace One Earth Indonesia dan
mulai mendapatkan Attunement (penyelarasan energi) berbagai macam aliran Reiki
hingga pada tingkat Master Pengajar lebih dari 30 aliran Reiki yang saya
dapatkan hingga pada tingkat Master Pengajar yang dapat memberikan attunement
Reiki pada orang lain.
Saya juga sering memberikan attunement Reiki pada
teman-teman dekat saya dan kepada para sesama praktisi Reiki yang ingin
mendapatkan attunenent energi tertentu yang telah saya kuasai. Saya menjadi
sering bermeditasi dan rajin berlatih Reiki, tetapi dalam memperdalam Reiki ini
saya malah sering menderita berbagai macam penyakit yang kelihatannya ringan
seperti pusing kepala, dada sesak, sampai sakit atau panas pada bagian-bagian
tubuh tertentu secara terus-menerus, tapi menurut para praktisi Reiki itu wajar
dalam proses “pembersihan” energi kundalini. Saya juga mulai lagi memperdalam
ilmu tenaga dalam yang sempat saya tinggalkan, selain latihan pernapasan saya
juga mulai memperdalam ilmu aji-ajian versi jawa yaitu dengan melakukan puasa
mutih, ngebleng dan membaca suatu rapalan ribuan kali.
Bahkan saya sempat diajak seorang sahabat non muslim sesama
praktisi Reiki yang beraliran kejawen melakukan kungkum (berendam diair dengan
membaca rapalan tertentu) di Sendang Kasihan Yogyakarta. Semakin lama saya
memperdalam ilmu Reiki juga tenaga dalam serta ajian-ajian ini saya mulai
marasakan ketidakberesan dalam diri saya, saya menjadi malas untuk beribadah
syari’ah yang dituntunkan Rasulullah, merasa tidak nyaman membaca Al-Qur’an
malah lebih suka bermeditasi (seolah-olah menggantikan shalat) yang saya anggap
lebih bisa menenangkan saya dan mengasyikkan karena saya merasakan
sensasi-sensasi tertentu yang hebat seperti merasa bisa terbang juga merasa ada
kekuatan-kekuatan tertentu yang masuk dalam tubuh saya. Sampai tahun 2003 saya
terus memperdalam ilmu-ilmu saya itu, saya juga mampu untuk scaneling berbagai
energi Reiki yang saya inginkan tanpa bantuan Master Reiki lagi. Dalam
pendalaman ilmu-ilmu ghaib ini saya pada tanggal 10 februari 2003 tiga hari
sebelum Hari Raya Idul Adha saya pergi ketempat Pak Gatot Margono seorang guru
besar Perguruan tenaga dalam Chakra Buana di Magetan Yogyakarta untuk
memperdalam ilmu Kanuragan. Sesampai di Magetan saya menemui Pak Gatot Margono.
Disana saya diberi penjelasan mengenai Ilmu meraga sukma, Trawangan,
penyempurnaan Ajian Rajah Kala Chakra yang telah saya miliki sebelumnya, ilmu
panglimunan, kekebalan, silat ghaib, sampai pada saya bisa tahu isi hati orang
juga bisa mengetahui suatu barang dalam keadaan mata tertutup hal itu dilakukan
Pak Gatot katanya dengan “membuka” tubuh saya. Pak Gatot merajah seluruh tubuh
saya dengan huruf-huruf arab dengan menulis dari jari-jari tangannya langsung
(seperti membuat simbol Reiki) , ia juga mengatakan akan memberikan tempat
ditubuh saya untuk sebangsa malaikat, juga memberi saya kemampuan menghimpun
tenaga dalam tingkat tinggi dalam tingkat karomah dengan metode bacaan tertentu
pada posisi Namaskar (tangan ditelungkupkan didepan dada).Walhasil setelah saya
coba saat itu juga saya merasakan ada yang aneh ditubuh saya saya kedua tangan
saya yang saya telungkupkan di dada bergetar dengan hebat tanda energi itu
sudah masuk.
Namun dalam penjelasannya setelah prosesi pembukaan itu ada
perkataannya yang aneh dari beliau, walaupun Pak Gatot katanya beragama Islam
ia mengatakan kita sebenarnya tidak perlu shalat, puasa juga melaksanakan
syari’at Islam karena hal itu sudah tidak penting lagi jika sudah sampai pada
tingkat makrifat (seperti aliran Sufi,kejawen atau ajaran Syekh Siti Jenar)
lalu ia juga menjelaskan tentang ajaran versi kejawen seperti tentang saudara
kembar, Roh pembimbing, kesadaran jiwa, sukma sejati. Ia juga mengatakan bahwa
ia mampu menemui Sunan Kalijaga yang dikatakan Pak Gatot sebagai Guru
Spiritualnya dan ia sangat senang memberikan ilmunya pada saya yang
dikatakannya saya telah siap menerima ilmu tingkat tinggi.
Saya waktu itu merasa menjadi orang yang hebat sekali. Saya
hanya sehari semalam saja di tempat Pak Gatot, setelah menginap semalam
ditempatnya lalu esoknya saya pulang. Sebelum saya pulang ke Yogyakarta saya
sempatkan dulu menginap kurang lebih tiga hari ditempat saudara saya di Solo.
Kebetulan di Solo tempat Om saya itu ada kamar dilantai dua yang cukup sepi
maka saya bermeditasi disana. Tidak lama meditasi saya meresakan tangan saya
bergetar lalu tangan saya bergerak sendiri (gerak pribadi) membentuk
gerakan-gerakan tertentu seperti gerakan Yoga, juga dapat bergerak sendiri
membentuk jurus-jurus tenaga dalam, jika ingin gerak silat tubuh saya bergerak
sendiri. Hari kedua saya bermeditasi kembali, namun kali ini ada kejadian yang
luar biasa sewaktu saya sedang “menghimpun” kekuatan dalam posisi Namaskar
tiba-tiba terbersit dengan kuat sekali dihati saya untuk menulis, lalu saya
sediakan pena dan kertas lalu tangan saya tanpa dikomando bergerak sendiri
dengan mengenalkan dirinya sebagai sukma sejati, lalu banyak lagi yang
mengenalkan dirinya salah satunya sebagai kesadaran jiwa, kesadaran hati, roh
pembimbing, caranya cukup aneh yaitu menulis. Katanya ini cara pertama untuk
berkenalan dengan saya sebagai satu tubuh, ia mengatakan ditubuh saya banyak
sekali “kesadaran-kesadaran”.
Mereka mengatakan sudah sangat letih mendampingi saya hidup
didunia, mendengar hal itu dan dengan keinginan “teman” saya itu, sesuai dengan
ilmu-ilmu Reiki yang saya pelajari saya membuat suatu simbol Reiki di dada juga
dibagian tubuh lain lalu dipersilahkan mereka untuk mengambilnya kekuatannya.
Pertemanan saya berjalan terus sampai saya pulang kekos-kosan, waktu itu kami
hanya bicara melalui tulisan saja. Di kos-kosan saya sempat mempertontonkan
kemampuan saya menebak warna-warna pada kertas yang diinginkan teman saya itu
dengan mata tertutup.
Setelah dua hari istirahat setelah kepulangan dari Magetan
dan Solo saya pergi ke warnet untuk melihat email-email kiriman teman-teman
sesama praktisi Reiki. Sewaktu sedang mengetik tiba-tiba ada yang berbicara di
dalam hati saya, hebat! Saya bisa mendengar dengan sangat jelas suara-suara
ghaib seperti suara sukma sejati, kesadaran jiwa bahkan ada yang mengenalkan
diri sebagai Dewa-Dewa langsung berbicara lewat hati. Saya waktu itu saat duduk
di warnet seperti sedang trance, saya tidak mempedulikan keadaan saya sendiri
namun saya tidak sampai membuat suatu tindakan-tindakan seperti orang kesurupan
(seperti mengamuk) namun hanya tidak sadar secara bathin, dalam keadaan duduk
saya melihat dengan mata bathin seolah-olah ada begitu banyak makhluk-makhluk
yang mendatangi saya (dapat saya lihat wujudnya yang beraneka ragam) yang
katanya ingin menolong saya menuju kesempurnaan hingga dada saya berdebar
dengan kerasnya.
Saya juga merasakan ada yang aneh pada diri saya, saya
seolah-olah mendapat kekuatan atau kesadaran yang mendalam tentang hakikat
keghoiban, karena tidak tahan lagi berhadapan dengan makhluk-makhluk ghaib itu
dan kesadaran saya yang semakin menipis itu saya lalu membaca Ayat Kursi
berulangkali yang cukup membantu hingga saya tersadarkan lalu saya pulang ke
kos-kosan. Namun fikiran, hati, masih belum sempurna milik saya. Di kamar saya
kembali tidak sadar dan saya lupa membaca Ayat kursi hingga saya hanya
mengurung diri dikamar bermeditasi “asyik” dengan perkenalan dengan berbagai
macam makhluk itu dan mengalami sensasi-sensasi yang aneh yang sukar untuk saya
ungkapkan. Saya waktu itu merasa menyelami kesadaran-kesadaran ghaib saya
hingga saya seolah-olah menaklukkan satu persatu kesadaran saya dan terus
menuju ketingkat kesadaran yang lebih halus pada setiap lapisan diri saya. Saya
mengalami sensasi seolah-olah tahu tentang dunia ini juga hakikat keghoiban,
saya juga seolah-olah menjadi orang asing di dunia ini hingga sampai tiga hari
saya hanya mengurung diri dikamar, jika lapar saya hanya makan sedikit sekali.
Teman-teman yang merasa aneh dengan sikap saya itu mulai
mengatakan saya keberatan ilmu (karena setelah pulang saya bisa
mendemonstrasikan kemampuan ghoib saya) saya lalu mulai mengoceh tentang
hakikat keghoiban tapi saya waktu itu dalam keadaan sadar namun dalam keadaan
sudah dipengaruhi. Melihat keadaan saya yang aneh itu mereka memaksa saya untuk
ketempat seorang Ustadz untuk diobati, saya lalu dengan percaya diri
menyanggupi keinginan mereka. Sesampainya ditempat Ustadz Ja’far Umar Thalib
(mantan Panglima Laskar Jihad) ternyata Ustadz tidak dapat ditemui lalu saya
dibawa ketempat temannya yang bernama Mas Untung yang bisa mengobati orang
seperti saya. Sesampainya disana saya ditanyai tentang keadaan saya dan sempat
terjadi diskusi.Sesudah itu saya disuruh tidur dan saya di Ruqyah dengan
Ayat-ayat Al-Qur’an,yang terjadi sungguh hebat tubuh saya bergetar dengan
kerasnya seluruh persendian saya kaku dan seperti terkena arus listrik yang
kuat. Saya menangis dengan kerasnya namun saya tidak tahu kok bisa menangis.
Saya mendengar banyak yang teriak kepanasan didalam tubuh
saya. Saya akhirnya tidak bisa mengontrol diri saya lagi karena yang berbicara
waktu itu bukan saya lagi namun makhluk-makhluk ghoib yang ada dalam tubuh
saya. Saya tidak terlalu ingat apa yang dibicarakan makhluk itu pada orang yang
menerapi saya karena saya dalam keadaan tidak sadar. Mungkin ada satu jam saya
di Ruqyah lalu saya disadarkan. Mas Untung mengatakan didalam tubuh saya ada
banyak sekali makhluk sebangsa Jin dan syaitan, tubuh saya sudah dikuasai
sepenuhnya oleh makhluk halus sebangsa jin dan syaitan itu, secara lahir dapat
dilihat raut muka saya tiba-tiba berubah menghitam tidak ada cahaya dalam
prosesi Ruqyah. Saya lalu dinasehati Untung agar kembali pada ajaran agama
Islam yang murni dan saya diberi amalan untuk dibaca.
Tetapi waktu itu saya seakan kurang percaya akan apa yang
saya alami, lalu saya pulang kekos. Tidak lama dikamar dada saya terasa sesak
lalu teman-teman saya mulai mencoba membacakan Ayat-ayat Al-Qur’an pada saya hingga
akhirnya saya kembali kumat, lalu mereka kembali memanggil Mas Untung, lalu Mas
Untung kembali meruqyah saya. Setelah kurang lebih satu jam Mas Untung
kewalahan karena ada sangat banyak makhluk halus didalam tubuh saya lalu Mas
Untung memanggil Mas Faturakhman yang juga membawa teman-temannya.Waktu itu
terjadi “pertempuran” Mas Untung dan Mas Faturakhman melawan makhluk halus yang
ada pada tubuh saya yang waktu itu berjumlah 40.000 makhluk sebangsa jin dan
syaitan (wallaahu a’lam) dan katanya diluar tubuh saya ada ribuan jin dan
syaitan lagi yang menunggu untuk masuk. Bahkan ada mengaku ia adalah Pak Gatot
yang sedang meraga sukma masuk dalam tubuh saya untuk membantu menghadapi Mas
Untung, Mas Faturakhman , ada juga Jin mengaku-aku dewa, makhluk halus itu
mengatakan sangat marah pada Mas Untung dan Mas Faturakhman dikarenakan
merekalah saya kembali dalam Islam dan para makhluk halus itu mengatakan sangat
ingin “membantu” saya mencapai kesempurnaan dalam spiritualitas. Mereka sempat
menunjukkan kemampuan mereka mengetahui isi hati Mas Untung dan Mas Faturakhman
juga mengatakan hal-hal yang bersifat pribadi pada diri mereka bahkan hal-hal
yang bersifat rahasia pada diri Ayah saya yang berada di Lampung juga rahasia
keluarga saya makhluk halus itu mengetahuinya. Mereka juga mengetahui dengan
tepat nama-nama jin yang pernah dimiliki Mas Faturakhman (dulu ia sempat
mendalami ilmu ghaib tentang jin dan akhirnya bertobat).
Selama prosesi Ruqyah itu sedikit demi sedikit saya sudah
mulai sadar penuh secara bathin namun tidak bisa mengontrol tubuh tapi bisa
mendengarkan percakapan dan adu kekuatan jin dengan kekuatan bacaan Al-Qur’an.
Mas Untung dan Mas Faturakhman selama dalam prosesi Ruqyah sempat beberapa kali
menekan-nekan bagian tertentu dalam tubuh saya atau meremas rambut pada kepala
saya untuk mengeluarkan dan membunuh makhuk astral yang ada pada diri saya itu
dengan diiringi teriakan kesakitan dari jin dan setan yang menguasai tubuh saya
(saya bisa merasakan kematian satu-persatu jin dan setan dalam tubuh
saya,dimana saya merasakan nafas saya serasa putus dan tubuh saya serasa
tertekan kebumi disaat jin dan setan itu berteriak pada teriakan terakhir
hidupnya . Wallaahua’lam). Selama kurang lebih delapan jam mereka mengobati
sedangkan para tetangga diluar sudah banyak mengumpul karena mendengar jin dan
setan melalui lisan saya berteriak-teriak minta ampun dengan kerasnya dan mulai
terlihat keburukan mereka yang ternyata mereka lalu mengolok-olok Mas Untung
dan Mas Faturakhman yang dikatakan mereka tidak mempunyai kekuatan apa-apa
untuk menghadapi mereka bangsa jin Ifrit, yang keadaannya sangat berbeda ketika
mereka mempengaruhi saya mereka berbuat-seolah mereka sangat suci.
Makhluk halus itu juga sempat mengancam saya untuk mencabut
nyawa saya jika saya tidak mengusir orang yang menerapi saya, saya juga dipaksa
mengikuti mereka dan percaya pada ajaran mereka, mereka juga mengatakan melalui
bathin saya bahwa mereka punya kemampuan dan kekuasaan untuk mencabut nyawa
saya. Mungkin lebih dari lima kali mereka berbuat sesuatu pada diri saya
sehingga saya merasa napas saya serasa putus dan dan mendapat sensasi
seolah-olah lingkungan sekitar menjadi hening seketika, namun secara bathin
saya katakan “Saya hanya menyerahkan diri saya kepada Allah SWT semata,Dialah
yang punya hak atas nyawa saya dan saya minta ampun kepada Allah SWT atas
segala kesalahan yang telah saya perbuat!”Yang nyatanya mereka hanya menggertak
saja dan tidak terbukti sama sekali ancaman mereka itu.
Dalam prosesi Ruqyah itu akhirnya diketahui ternyata selama
ini sebelum saya ketempat Pak Gatot pun sudah banyak makhluk halus yang ada
dalam tubuh saya dalam berbagai jenis bentuk makhluk astral yang ikut masuk
ketika saya di attunement berbagai aliran Reiki (ternyata sewaktu di attunement
Reiki dan saat penyaluran Reiki justru banyak makhluk ghaib yang masuk) dan
saat berlatih tenaga dalam juga saat melakukan laku Aji-ajian tertentu yang
golongan Jinnya termasuk “jawara-jawara” yang kuat-kuat ilmu dan tipuannya
hingga saya tertipu tidak menyadari keberadaan mereka sama sekali. Ternyata
mereka memang punya misi utama untuk menjebak agar manusia tidak mentauhidkan
Allah dengan tipudayanya dan tubuh saya telah dijadikan tempat bagi mereka
sehingga mereka dapat seenaknya keluar masuk pada diri saya sesuka hati mereka.
Sedangkan saya tidak menyangka sama sekali,selama ini saya
sangat yakin akan keampuhan energi perlindungan yang telah saya program juga
pagaran tenaga dalam yang telah saya buat yang nyatanya tidak ada fungsi
apa-apa.(Namun Alhamdulillah dalam prosesi Ruqyah itu ada satu “pentolan” Jin
sadar bernama Ronggowarsito yang kemudian masuk Islam keluar dari tubuh saya
dengan membawa ribuan anak buahnya setelah didakwahi dan diselingi debat oleh
Mas Faturakhman). Setelah delapan jam meruqyah saya, Mas Untung dan Mas
Faturakhman sudah kelelahan dan masih menyisakan Jin dan Setan dalam tubuh saya
walaupun sudah banyak Jin yang telah tewas terbakar atau keluar dari tubuh
saya. Makhluk halus terakhir itu mengatakan ia adalah Allah dan ada yang
mengaku Syekh Siti Jenar (tampaknya tinggal dedengkotnya). Mas Untung
mengatakan sekarang tinggal kamu sendiri yang mengalahkannya dengan Fadhilah
Al-Qur’an yang diajarkan pada saya. Karena keadaan saya belum begitu baik saya
lalu pulang ke Lampung tempat orang tua saya tinggal. Dalam perjalanan ke
Lampung makhluk halus itu kembali mempengaruhi saya agar mengikuti bujuk rayu
mereka dengan mengiming-imingi akan membantu saya meningkatkan
spiritualitas,saya benar-benar bisa mendengar ucapan mereka lewat hati dan
kembali mereka membuat sensasi-sensasi aneh pada diri saya namun tidak sekuat
dulu dan saya memang sudah mewaspadainya lalu saya membaca Ayat-ayat Al-Qur’an
dan saya mendengar dengan jelas sekali mereka langsung berteriak kepanasan.
Saya di Lampung di Ruqyah oleh Ustadz Ari Wibowo (sahabat
Ustadz Fadlan) di Pondok Pesantren Darul Fattah dan Ustadz Darsono ditempat
yang berbeda ternyata masih banyak jin dalam tubuh saya dan ada sihir yang
terus menyerang saya. Saya juga sempat dibawa Ibu saya ke Guru besar tenaga dalam
Sinar Cakra yang ibuku waktu itu menjadi anggota Sinar Cakra dan saya juga
menjadi anggotanya. Yang terjadi adalah mereka tertawa-tawa yang bisa didengar
lewat bathin saya karena tidak ada satu pun jurus-jurus tenaga dalam pada saat
penyaluran energi tenaga dalam sanggup mengusir bahkan melukai mereka karena
ilmu-ilmu tenaga dalam dan semacamnya itu sendiri adalah salah satu senjata dan
tipu daya mereka untuk mengecoh manusia.
Saya juga ingat mereka pernah mengatakan sewaktu saya masih
di Yogyakarta diwaktu jin dan setan itu masih tersisa dalam tubuh saya,mereka
sama sekali tidak mempan sama sekali terhadap yang dinamakan Energi Ilahi atau
Reiki (Untuk penjelasan tentang hakikat Reiki, tenaga dalam dan ilmu kesaktian
bisa membaca buku saya yang berjudul “Membongkar Kesesatan Praktek Sihir Pada
Reiki, Tenaga Dalam dan Ilmu Kesaktian”) walaupun sempat saya mengalirkan jenis
energi yang bersifat panas sekelas Sakara juga Karuna KI ataupun energi
sekaliber Shing Chi bahkan Reiki Tao dan juga bola energi kuning emas yang
katanya anti Jin sama sekali tidak berarti malah mulai terlihat kejelekan
mereka. Mereka sangat suka mengolok dan mengejek dengan mengatakan Energi Ilahi
itu tidak punya pengaruh apa-apa bahkan sangat enak untuk “dimakan” dan Reiki
itu adalah milik mereka lalu mereka mengatakan bahwa saya orang bodoh tidak
tahu apa-apa. Mereka juga mengatakan mereka sudah berpengalaman selama ribuan
tahun demi misinya untuk mempengaruhi orang-orang seperti saya lewat
kekuatan-kekuatan energi atau tenaga dalam. Pada masa pengobatan ini saya
sempat tiga kali antara sadar dan tidak didalam tidur saya, saya berkelahi
dengan makhluk halus yang masih tersisa didalam tubuh saya dan saya bisa
melihat wujudnya dengan sangat jelas seperti saya melihat dengan mata telanjang.
Pada pertemuan pertama saya melihat ada dua Jin laki-laki
yang menyerang saya dan waktu itu saya sempat terpukul namun saya tidak
merasakan sakit dan saya dapat membanting salah satu Jin itu sewaktu ia ingin
menebas tubuh saya dengan pedangnya hingga terkena temannya sendiri. Beberapa
hari kemudian saya kembali bermimpi dan saya kembali dapat melihat mereka
dengan sangat jelas sekali namun dalam rupa yang sangat menyeramkan dan
mentertawai saya dengan tawa yang cukup mengerikan namun tidak berani mendekati
saya. Pada pertemuan ketiga inilah saya dapat melihat wujud mereka secara lebih
nyata wallahualam yaitu ada Jin yang berbentuk sangat mirip dengan manusia
namun tubuhnya begitu besar dan sangat tinggi dan setan satu lagi berwujud
seperti kera dengan tubuh sangat hitam dan pendek kira-kira 50 cm saja. Saya
kali ini benar-benar berkelahi dengan mereka saya benar-benar merasakan mereka
menyerang saya.
Saya sempat menangkap Jin yang bertubuh pendek dengan tangan
kiri saya lalu saya cengkram tubuhnya dengan keras dan saya bacakan Ayat Kursi
hingga ia terbakar hingga Jin yang satu lagi yang bertubuh amat mirip manusia
itu tidak berani mendekat. Setelah mendapat pengobatan Ruqyah di Lampung dengan
Ustadz Ari Wibowo dan Ustadz Darsono dan dengan cukup ketat melakukan dzikir
juga doa-doa untuk perlindungan diri, juga membeli mendengarkan kaset Ruqyah
yang dibacakan Ustadz Fadlan saya merasa agak baikan. Jin yang ada dalam tubuh
saya itu tidak begitu dapat lagi membuat sensasi-sensasi yang aneh pada bathin
saya. Saya juga sempat menelpon Ustadz Fadlan pada minggu kesatu bulan maret
2003 dan ada kejadian yang cukup berkesan sewaktu saya menelpon Ustadz Fadlan,
begitu Ustadz Fadlan mengangkat Hp-nya dan saya mengatakan bahwa saya ingin
konsultasi tantang masalah Jin yang ada dalam tubuh saya, tiba-tiba saya
langsung tidak dapat mengontrol diri saya lalu Jin yang masih ada dalam tubuh
saya itu berteriak-teriak tidak sudi bertemu Ustadz Fadlan. Melihat Jin itu
berbicara melalui lisan saya maka Ustadz Fadlan langsung meruqyah saya secara
jarak jauh melalui telpon, saya bisa mendengar Jin yang ada dalam tubuh saya
itu berteriak-teriak kepanasan (dalam Terapi Ruqyah melalui Hp itu
Alhamdulillah saya bisa mengontrol tangan tubuh dan tangan saya untuk tetap
duduk memegang telpon). Lalu saya disadarkan kembali dan Ustadz Fadlan
menyarankan agar saya menemuinya di Jakarta atau di Yogyakarta. Saya lalu
kembali ke Yogyakarta dan saya sekembalinya di Yogyakarta berniat untuk menemui
Ustadz Fadlan secara langsung.
Pada hari jum’at minggu ketiga bulan April 2003 saya menemui
Ustadz Fadlan dengan ditemani teman saya menuju tempat terapi Ruqyah Ustadz
Fadlan untuk di Ruqyah.Begitu sampai ditempat Ustadz Fadlan ada juga kejadian
yang cukup menghebohkan setelah saya turun dari motor dan mendengar suara
Ustadz Fadlan yang sedang melakukan Terapi Ruqyah, dada saya langsung terasa
sesak dan saya langsung jatuh terduduk ditanah,lalu saya muntah-muntah, saya
merasa ada banyak sekali yang keluar melalui mulut saya semacam uap yang keluar
bersama-sama muntahan saya. Saya lalu dibawa ke ruangan tempat Ruqyah massal
berlangsung,di ruangan itu saya tidak dapat lagi mengontrol diri saya, Jin yang
telah menguasai tubuh saya itu menangis meraung-raung kepanasan, tubuh saya
juga bergetar dengan hebatnya. Setelah setengah jam Jin melalui tubuh saya itu
menangis dan berteriak-teriak kepanasan lalu Ustadz Fadlan secara khusus
membacakan ayat-ayat Ruqyah kepada saya Ustadz Fadlan pada saat meruqyah saya
secara langsung sempat beberapa kali memukul-mukul juga menekan pada beberapa
bagian tubuh saya, lalu terjadi dialog Jin yang mendakwakan dirinya sebagai
golongan Jin Ifrit dengan Ust.Fadlan.
Jin itu mengaku mempunyai ribuan anak buah dan dan sebagian
besar anak buahnya itu telah pergi dari tubuh saya dan juga Jin itu mengatakan
bahwa gara-gara Ustadz Fadlan banyak sekali anak buahnya yang tewas terbakar,
Jin itu juga mengaku bahwa Reiki itu sebenarnya dari kekuatan dirinya dan dalam
berbagai jenis aliran Reiki yang telah dikuasai saya itu ada banyak jenis Jin yang
masuk sesuai dengan jenis aliran Reiki yang telah dikuasai saya, juga ada
banyak Jin lain yang telah membantu dan menguasai saya pada saat latihan tenaga
dalam yang sesungguhnya tenaga dalam itu juga dari kekuatan mereka (percakapan
antara Ustadz Fadlan dengan Jin dalam tubuh saya itu sempat direkam oleh
asisten Ustadz Fadlan).
Lalu Ustadz Fadlan mengajak Jin yang ada dalam tubuh saya
itu bertobat dan masuk Islam, tetapi Jin-Jin yang telah menguasai tubuh saya
itu sepertinya enggan masuk Islam bahkan ada salah satu Jin yang takut pada Pak
Gatot Margono mengatakan jika ia keluar maka Pak Gatot akan membunuhnya. Karena
kebandelan mereka setelah didakwahi masih saja tidak mau keluar dari tubuh saya
maka Ustadz Fadlan memukuli kembali mereka (dengan melalui perantara tubuh
saya) hingga mereka menjerit-jerit kesakitan dan kepanasan karena tubuh mereka
luka-luka dan terbakar. Akhirnya banyak diantara mereka yang menyerah kalah,
lalu Ustadz Fadlan memberi saya minum air sirih yang telah disaring dan
dicampur garam dan Ustadz Fadlan menyadarkan saya kembali. Selepas saya sadar
Ustadz Fadlan lalu memberi saya amalan doa perlindungan gangguan Jin yang mesti
saya amalkan dan Ustadz Fadlan menganjurkan saya untuk kembali datang karena
masih ada sisa Jin yang masih ada dalam tubuh saya. Pada jum’at berikutnya saya
kembali datang untuk kembali di Ruqyah namun kali ini Jin yang masih ada
didalam tubuh saya itu sudah tidak lagi begitu bisa menguasai tubuh saya tetapi
masih bisa membuat getaran-gataran pada tangan dan juga membuat mata saya terus
mengeluarkan air mata, dalam prosesi Ruqyah itu beberapa bagian tubuh saya
dipukul untuk mengeluarkan Jin yang masih tersisa. Alhamdulilllah setelah
prosesi Ruqyah itu saya sudah merasa baikan dan saya mulai bisa melaksanakan ibadah
dan aktifitas sehari-hari dengan baik.Lalu pada saya pada minggu-minggu
berikutnya terus mengikuti prosesi Ruqyah dan terus bertahan selama kurang
lebih enam bulan lamanya dengan dzikir dan do’a hingga saya benar-benar bisa
terbebas dari pengaruh Jin yang ada pada diri saya.
Wallahualam.