Sabtu, 19 Julai 2014

Peruqyah atau Mu'alij Pasif Vs Aktif

Tulisan ini dikongsikan khusus buat teman2 yang telah mula mempelajari so called 'Rawatan Islam'. Sihir tidak lari dari perbuatan syaitan dan amat berkait dengan dunia Jin. Selangkah anda menapakkan kaki ke alam 'ruqyah syar'iah' bermakna anda telah mengetuk pintu buat melihat kebesaran Allah swt di alam Jin. Hanya mereka yang berpegang teguh dengan syariat dan ikhlas sahaja yang selamat dari tipu daya iblis dan syaitan. Apabila dibukakan pintunya maka bertambahlah ilmu. Semakin bertambah ilmu bertambahlah amal dan semakin anda rasa kerdil di hadapan kehebatan Allah swt yang maha dasyat keagunganNYA. Semakin bertambah 'takut' kepadaNYA sebagaimana bertambahnya cinta yang berpadu dengan rindu buat menemuiNYA.

Maklumat yang saya cuba kongsikan kali ini sebenarnya telah lama ingin dikongsikan. Ayat-ayat ruqyah telah beberapa siri saya coretkan berserta dengan nasnya.Teknik, ya kali ini kita sembangkan pula hal-hal teknikal ruqyah.  Nabi saw meninggalkan kepada kita beberapa petunjuk mengenai teknik rawatan. Diantaranya memegang dan menyapu/mengusap tempat sakit, memukul/menepuk pesakit dengan pukulan yang tidak memudaratkan, menyuruh syaitan keluar dan sebagainya. Mu’alij atau peruqyah yang berpengalaman tidak sedikit mengembangkan teknik mereka sendiri dari teknik asas yang mereka pelajari dari gurunya. Bahkan seorang perawat yang terkenal Tn.Hj Abdul Majid Hasan pengasas ‘AKRINE’ menjadikan “Niat, Doa,Ruqyah  dan Teknik” sebagai kata-kata kuncinya di dalam proses rawatan. Selagi mana teknik yang dikembangkan itu berkesan dan tidak bertentangan dengan syarak maka ia adalah ikhtiar yang dibenarkan oleh agama.

Saya kongsikan tulisan Saudara Perdana Akhmad seorang mu’alij yang terkena di tanahair seberang.

Ditulis oleh : Perdana Akhmad,S.Psi
(Praktisi “Quranic Healing Technique”)
Pembahasan pertama :
Saya menulis artikel ini berdasarkan pengalaman saya yang hampir 10 tahun meruqyah dengan berbagai kasus dari ringan maupun berat. Sungguh sudah ratusan kasus yang saya tangani dari awal saya bekerja di klinik Baitur Ruqyah Asy-Syar’iyyah wal Hijamah milik Ustadz Fadlan Abu yasir.Lc.di Kota Gede Yogyakarta dari tahun 2002 sampai 2006, sempat juga meruqyah pasien di Klinik Ghoib milik Ustadz Ahmad Djunaidi.Lc.  di Jakarta. Belum lagi saya dipanggil secara khusus kerumah pasien. Berkali-kali diundang untuk  mentraining umat muslim (semacam lokakarya) untuk menjadi peruqyah lalu dibarengi dengan ruqyah massal.

Saya sudah sangat lama meneliti dan menela’ah semua perjalanan saya meruqyah dengan semua lika-liku didalamnya. Saya melihat cara dan tekhnik rekan-rekan sesama Ustadz Ketika mereka meruqyah. Maka saya yang dhaif ini membagi dua macam pembagian tipe peruqyah.


Peruqyah pasif
Peruqyah Aktif

Penjabaran
Peruqyah pasif adalah peruqyah yang tidak mau melangkahkan kakinya membuka “gerbang rahasia dibalik rahasia”. Mereka berdiri di depan pintu gerbang rahasia namun menjaga dirinya untuk tidak masuk kedalam gerbang yang alamnya lebih penuh rahasia. Jika mereka berani untuk masuk kedalam pintu gerbang itu mereka tentunya akan mengetahui banyak Rahasia alam didalamnya, namun rahasia yang mereka dapatkan akan berbanting lurus dengan resiko yang juga akan mereka alami. Mereka akan banyak mendapatkan cobaan.

Sedangkan peruqyah aktif adalah praktisi ruqyah yang mau melangkahkan kakinya membuka “gerbang rahasia dibalik rahasia”. Peruqyah tersebut berdiri didalam pintu gerbang rahasia dan berani membuka dan melangkahkan kakinya masuk kedalam suatu alam yang penuh misteri didalamnya. Dan dia sanggup menanggung resiko dan cobaan yang akan didapatkannya ketika berani masuk kedalam alam tersebut.
Bagaimana cara kita mendekat ke gerbang rahasia tersebut? Langkah awalnya adalah terus menggali informasi dari penglihatan ghoib yang didapat pasien sihir. Sebab pasien sihir hampir seluruhnya memiliki kemampuan melihat alam jin beserta benda-benda sihir didalamnya.

Tak sadarkah kalian wahai peruqyah, jika kalian mau menggali lebih dalam informasi yang diberikan pasien, kalian akan mendapatkan informasi dan ilmu rahasia didalamnya dari hasil observasi , eksperimen maupun penelitian ilmiah (dikaji dari Al-Qur’an dan sunnah disertai penjelasan para ulama)?

Ketika pasien memberikan informasi ghoib maka pasien sudah memposisikan dirinya dan mengajak peruqyah untuk berdiri di gerbang pintu rahasia. Jika peruqyah berani menggali lebih jauh dengan mengajak pasien untuk mengeksplorasinya maka peruqyah sudah masuk kedalam gerbang rahasia yang penuh rahasia dan akan sangat banyak menemui informasi rahasia yang sedikit sekali manusia mengetahuinya kecuali pengetahuan itu dimiliki oleh orang-orang khos (khusus) seperti para ulama dan wali Allah ……

Contok kasus

a.       Kasus pertama :
Pasien dalam prosesi ruqyah mengatakan pada peruqyah, “Ustadz, saya melihat ada banyak makhluk mengerikan yang berada didepan rumah, saya takut ustadz” Pasien yang menginformasikan informasi ghoib itulah yang saya buat perumpamaan pasien telah berdiri di ” gerbang rahasia alam ghoib” . Maka posisi peruqyah akan terbagi menjadi dua posisi,praktisi ruqyah menjadi peruqyah pasif ,atau Praktisi yang Aktif ?

Jika peruqyah adalah tipe peruqyah pasif dia akan mengatakan “ biarkan saja, jangan engkau fikirkan, nanti jin itu pergi sendiri sekarang baca saja doa-doa pembentengan diri” . Maka, jika peruqyah tidak mau menggali lebih dalam informasi yang diberikan pasien maka informasi itu akan hilang begitu saja dan pasien pada alam bawah sadarnya akan menutup diri dari penampakan ghoib yang dilihatnya.

Adapun jika praktisi ruqyah adalah seorang peruqyah aktif dia tidak akan menyia-nyiakan informasi yang diberikan peruqyah dan dia akan mengeksplorasi, menggali bahkan terlibat jauh didalamnya.

Peruqyah aktif akan mengatakan:” ada berapa banyak jinnya?”, “mereka  memakai baju apa?”,” didepan rumah mereka adakah yang dibawa?”, “mengambil wujud apa saja mereka?” Ketika peruqyah menanyakan itu maka peruqyah mulai melangkahkan kakinya masuka kedalam gerbang rahasia dan ketika pasien menjawab pertanyaan peruqyah maka peruqyah mulai mendapatkan banyak informasi ghoib didalamnya yang tentu saja ghoib bagi manusia dan tidak ghoib bagi bangsa jin.

Lebih jauh dari itu jika peruqyah mau menggunakan kekuatan yang sudah diberikan Allah pada dirinya maka peruqyah akan mengatakan: ” coba kamu lihat, saya akan membacakan kalimat Tammah ( sakti) yang diajarkan Malaikat Jibril pada Rasulullah ketika Rasulullah diserang secara ghoib oleh para jin ifrit yang membawa obor untuk membakar Rasulullah. Saya akan bacakan dan lihat apa yang terjadi!”
Pasien menjawab: ” Allahu Akbar, Subhanaalah Ustaaaaaad! Saya melihat cahaya dari langit masuk kedalam tubuh ustadz dan keluar lagi menuju sekelompok jin tersebut dan membakar mereka semua!”

Ketika pasien melihat kebesaran Allah karena melihat keajaiban bahwa doa yang dibaca peruqyah memancarkan cahaya dan menghajar para jin tersebut dan diinformasikan pada peruqyah, maka peruqyah sudah masuk dan berjalan lebih jauh kedalam alam ghoib dan sangat banyak mendapatkan informasi ghoib dan bukti-bukti kebesaran Kalam Allah didalamnya hingga semakin membuat peruqyah semakin yakin dengan pertolongan Allah ketika peruqyah membaca ayat-ayat ruqyah.

b.      Kasus kedua
Pasien merasakan tubuhnya sangat sakit, dalam prosesi ruqyah pasien terus-menerus merasakan bahwa dirinya terikat disuatu tempat dan disiksa oleh makhluk mengerikan. Pasien mengatakan pada peruqyah:” Ustadz saya merasakan bahwa ada bagian dari diri saya diikat dan disiksa, perasaan ini terus-menerus menghantui saya” . Jika yang ditemui adalah peruqyah pasif, maka akan mengatakan: ”itu hanya perasaanmu saja, jangan hiraukan, sekarang dengarkan lagi lantunan ayat-ayat Allah” . Ketika peruqyah pasif membiarkan informasi ghoib yang diberikan pasien dan tidak menggalinya lebih jauh maka informasi itu akan hilang begitu saja. Pintu gerbang rahasia tidak akan dia masuki dan peruqyah tidak akan mendapatkan informasi rahasia didalamnya yang hanya dimiliki oleh kalangan jin saja.

Adapun jika praktisi tersebut seorang peruqyah aktif, maka dia akan meneliti sumber perasaan aneh pasiennya tersebut. Maka peruqyah akan mengajak pasien untuk berdoa-bersama-sama minta petunjuk kepada Allah apa sebenarnya maksud dari sumber perasaan aneh tersebut  apakah petunjuk dari Allah atau tipu daya setan. Jika ternyata dikabulkan Allah dan bukan tipu daya setan, maka pasien akan mengatakan pada peruqyah:” ustadz kok saya melihat tubuh saya diikat disuatu kerajaan yang didalamnya banyak siluman, ada salah satu siluman itu memukul diri saya yang sedang terikat.”

Lalu sang ustadz yang aktif terus-menerus menggali informasi didalamnya seperti mengatakan:”bagaimana kondisi ruangan tempat diri anda disiksa “, dan berbagai pertanyaan lainnya.  Agar informasi yang diberikan pasien tidak disesatkan oleh setan maka peruqyah mendoakan dan melindungi “pandangan mata bathin” pasien dengan ayat-ayat Allah.

Maka bagaimana cara untuk mengambil diri pasien yang diikat di kerajaan jin tersebut? Lalu peruqyah dengan bingungnya kembali berdoa kepada Allah Ta’ala memohon jalan keluar, karena peruqyah bingung kok ada diri pasien yang lain yang disiksa sekelompok  siluman ???

Lalu peruqyah mendapatkan firasat setelah dia berdoa (Ingat hadits yang mengatakan hati-hatilah dengan firasat orang mu’min sebab dia melihat dengan cahaya Allah) bahwa yang diikat itu adalah salah satu nafs (jiwa) pasien yang diculik oleh siluman itu dan dibawa kekerajaannya untuk disakiti yang tentunya dampaknya akan menyakiti tubuh fisik pasien.

Peruqyah itu teringat dengan penjelasan yaikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dikitabnya Ar-ruh bahwa ruh berbeda dengan nafs (jiwa) ruh tidak akan keluar sebelum menusia itu ditetapkan ajalnya, dan yang akan keluar dari tubuh adalah nafs (jiwa) ketika manusia itu tidur dan jiwanya akan naik kelangit jika tidak ada hambatan dari setan, atau akan bermimpi buruk ketika nafsnya bertemu dengan jin dialam ghoib, atau bahkan bisa bermimpi berkelahi dengan jin ketika nafsnya dikeroyok jin dialam ghoib.

Peruqyah yang aktif selalu bersikap kritis dia tidak keyakini sebelum ditimbang dari Al-Qur’an dan sunnah, lalu dia mendapatkan petunjuk ketika membuka  kitab karya Imam Jalaluddin Al Suyuthi yang berjudul “laqth Al Marjan fi Ahkam Al Jan” (edisi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Kanza Publishing berjudul “ menguak misteri alam ghoib”) bahwa memang Iblis telah menugaskan setan bernama Lahw. Untuk mengganggu dan membelenggu jiwa manusia hingga tidak bisa naik kelangit.

Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Nawadirul Ushul dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwasanya Rasulullah bersabda:” Terhadap jiwa-jiwa telah ditugasi (oleh Iblis) setan bernama Lahw. Ia mengganggu jiwa dengan khayalan dan menampakkan diri dalam mimpi hingga berakhir jika dia membawanya naik. Jika ia telah berakhir dilangit (jiwa terbang kelangit) , maka apa yang dilihat dalam mimpi adalah mimpi yang benar.” (lihat dikitab Imam Jalaluddin Al Suyuthi berjudul “ menguak misteri alam ghoib” halaman 275)

Bagaimana cara membebaskannya ? lalu kembali peruqyah mendapatkan ilham dari Allah Ta’ala bahwa untuk membebaskannya dengan mengubah niat ketika meruqyah dengan meniatkan untuk melepaskan buhul yang mengikat nafs pasien. Peruqyah mengatakan pada pasien :” saya dengan Idzin Allah akan membebaskanmu, lihatlah apa yang akan terjadi pada salah satu jiwamu yang ditawan itu”
Lalu peruqyah kembali membacakan ayat-ayat ruqyah dan pasien sangat terkejut sembari mengatakan :” Subhannallah ustadz ada banyak pasukan berbaju putih-putih bercahaya berperang menggunakan pedang dengan kelompok siluman itu hingga siluman itu terbunuh semuanya dan membebaskan diriku……….. dan sekarang diriku terbang ustadz dengan dikawal pasukan itu dan……..Ustadz ! bagian diriku sudah masuk kedalam tubuhku!”

Pada kasus lain yang dialami pasien berbeda yang kasusnya hampir sama, pasien tersebut mengatakan:” ustadz……. kok saya melihat diri Ustadz terbang menuju kerajaan itu dan sekarang berperang sendirian melawan siluman itu?” sang ustadz terkejut juga bingung dan kembali berdoa kepada Allah, apa yang sebenarnya terjadi? Ini petunjuk dari Allah Ta’ala atau tipu daya setan?? Lalu tiba-tiba sang Ustadz ketika memejamkan matanya melihat dirinya sedang berusaha membebaskan jiwa pasiennya yang dibelenggu dengan berperang melawan para siluman itu.

Subhanallah sang ustadz benar-benar bingung mengapa dia merasakan jiwanya berperang melawan melawan para siluman lalu sang Ustadz membentengi dirinya dengan ayat-ayat dan doa-doa perlindungan dan pasien melihat cahaya berkilauan yang melindungi jiwa ustadz tersebut ketika berusaha membebaskan jiwa pasiennya yang tertawan.

Bahkan lebih dari itu dia dan pasien melihat berbagai senjata dari energi ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa yang dilantunkan bermunculan dan menghajar sekelompok siluman tersebut hingga semuanya hancur bahkan kerajaannyapun hancur lebur.

Subhanallah wahai para peruqyah! Sungguh banyak rahasia yang kita tidak tahu jika kita tidak mau menggalinya…. sesungguhnya seluruh pengetahuan saya tentang ilmu dan seni pendayagunaan energi ruqyah juga beragam informasi alam jin yang saya informasikan di blog ini hampir 80 % didapat dari hasil eksplorasi, eksperimen saya bekerjasama dengan pasien yang terkena sihir.

Contoh kasus lainnya: Pasien merasakan dalam perutnya terisi udara dan perutnya kembung.  ketika diruqyah dia tersedak berulangkali mengeluarkan angin dari mulutnya, lalu bagaimana seorang peruqyah bersikap??? Peruqyah pasif akan mengatakan “itu semua gangguan setan, jangan takut tetap dengarkan dengan khusuk ayat yang saya baca?” namun peruqyah tidak mau lagi meneliti lebih jauh maka dia tidak akan tahu rahasia dibalik sakitnya pasien.Salahkah sikap peruqyah ini? SAMA SEKALI TIDAK !

Sikap peruqyah pasif ini 100% betul dan sesuai dari sisi syari’at namun dia kurang dari sisi ikhtiar, tidaklah kalian mau menggali lagi apa sebab perut pasien kembung?  Jika dia seorang peruqyah aktif, maka dia akan terus menggali informasi dan  berusaha memecahkan kasus perut kembung pasien . BENDA APA YANG ADA DIDALAM PERUTNYA? BAGAIMANA CARA SETAN MEMASUKKAN BENDA SIHIR ITU” dan berbagai sikap kritis lainnya.

Wahai para peruqyah!!! Bersikaplah seperti peneliti! Kaji, eksplorasi semua penyebab sihir itu sampai hal yang terkecil! Jika kalian bersikap pasif  maka jika datang kesembuhan dari sakitnya pasien karena kita ruqyah, lalu kita tidak mau menggali informasi lebih jauh maka, rahasia jin dalam mengirim benda sihir dan benda apa yang ada dalam perut jin kalian tidak akan mengetahuinya. Jika kita tidak mengetahuinya maka tidak akan bisa jadi ibroh/pelajaran juga ilmu  bagi kita dimasa depan.

BAGAIMANA CARA PERUQYAH AKTIF BERSIKAP???
Menghadapi kasus perut kembung, pasien dituntun oleh peruqyah yang aktif untuk melihat sebab musabab penyakitnya… peruqyah dan Pasien sama-sama berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi petunjuk penyebab sakit kembung pasien….. ternyata dengan doa dan dibarengi membaca Ismul Adhom Allah Ta’ala seketika memberikan petunjuk dan pasien melihat ada gulungan angin Ahmar didalam perutnya dan dia melihat ada sesosok makhluk jin diantara gulungan angin ahmar itu.

Bagaimana cara mengeluarkannya ? Peruqyah kembali lagi berdoa pada Allah agar diberikan firasat dan ilham bagaimana cara penyembuhan yang paling efektif dan tidak memakan waktu lama…. dan ternyata peruqyah itu mendapatkan ilham agar memutarkan jari jemarinya berlawanan dengan jarum jam dengan membaca ayat-ayat tertentu…. dan Subhanallah setelah peruqyah lakukan maka seketika pasien merasakan angin ahmar tersebut keluar dengan sangat banyaknya dari pusat pasien tersebut dan perutnya kempes seketika. Sekarang tinggal jin yang berada dalam perutnya . pasien merasakan jin tersebut terikat dan badannya sudah penuh dengan luka-luka karena terbakar namun tidak dapat pergi karena terikat dengan buhul.

Jika terus kita ruqyah besar kemungkinan jin itu mati dengan buhul masih menempel ditubuhnya dan akan larut ketika pasien minum air ruqyah, menunggu jin mati itu rahasia Allah, bisa besok, lusa, dua bulan kemudian kita tidak tahu.


Namun jika kita mau mengeksporasi dan menemukan tekhnik baru maka. MINTALAH KEPADA ALLAH TA’ALA, bagaimana cara kita memutus buhul yang mengikat tubuh jin tersebut. Dan Subhanallah Allah Ta’ala memberikan ilham agar membacakan 3 qul sebanyak 3 kali disertai niat memutus buhul tersebut. Tiap kasus bisa berbeda tekhnik memutus buhul sesuai dengan kondisi dan kekuatan buhul tersebut, kuncinya adalah DOA! Kita peruqyah selalu berdoa dengan menggunakan Ayat Suci Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah, MAKA JANGANLAH PULA  segan meminta pada Rab kita agar diberikan pengetahuan dan tekhnik baru dalam meruqyah, Allah Ta’ala Maha pengabul Doa dan yakinlah doa Kita akan dikabulkan.

Tiada ulasan :

Catat Ulasan