Tulisan ini dikongsikan khusus buat teman2 yang telah mula mempelajari so called 'Rawatan Islam'. Sihir tidak lari dari perbuatan syaitan dan amat berkait dengan dunia Jin. Selangkah anda menapakkan kaki ke alam 'ruqyah syar'iah' bermakna anda telah mengetuk pintu buat melihat kebesaran Allah swt di alam Jin. Hanya mereka yang berpegang teguh dengan syariat dan ikhlas sahaja yang selamat dari tipu daya iblis dan syaitan. Apabila dibukakan pintunya maka bertambahlah ilmu. Semakin bertambah ilmu bertambahlah amal dan semakin anda rasa kerdil di hadapan kehebatan Allah swt yang maha dasyat keagunganNYA. Semakin bertambah 'takut' kepadaNYA sebagaimana bertambahnya cinta yang berpadu dengan rindu buat menemuiNYA.
Maklumat yang saya cuba kongsikan kali ini sebenarnya telah lama ingin dikongsikan. Ayat-ayat ruqyah telah beberapa siri saya coretkan berserta dengan nasnya.Teknik, ya kali ini kita sembangkan pula hal-hal teknikal ruqyah. Nabi saw meninggalkan kepada kita beberapa petunjuk mengenai teknik rawatan. Diantaranya memegang dan menyapu/mengusap tempat sakit, memukul/menepuk pesakit dengan pukulan yang tidak memudaratkan, menyuruh syaitan keluar dan sebagainya. Mu’alij atau peruqyah yang berpengalaman tidak sedikit mengembangkan teknik mereka sendiri dari teknik asas yang mereka pelajari dari gurunya. Bahkan seorang perawat yang terkenal Tn.Hj Abdul Majid Hasan pengasas ‘AKRINE’ menjadikan “Niat, Doa,Ruqyah dan Teknik” sebagai kata-kata kuncinya di dalam proses rawatan. Selagi mana teknik yang dikembangkan itu berkesan dan tidak bertentangan dengan syarak maka ia adalah ikhtiar yang dibenarkan oleh agama.
Maklumat yang saya cuba kongsikan kali ini sebenarnya telah lama ingin dikongsikan. Ayat-ayat ruqyah telah beberapa siri saya coretkan berserta dengan nasnya.Teknik, ya kali ini kita sembangkan pula hal-hal teknikal ruqyah. Nabi saw meninggalkan kepada kita beberapa petunjuk mengenai teknik rawatan. Diantaranya memegang dan menyapu/mengusap tempat sakit, memukul/menepuk pesakit dengan pukulan yang tidak memudaratkan, menyuruh syaitan keluar dan sebagainya. Mu’alij atau peruqyah yang berpengalaman tidak sedikit mengembangkan teknik mereka sendiri dari teknik asas yang mereka pelajari dari gurunya. Bahkan seorang perawat yang terkenal Tn.Hj Abdul Majid Hasan pengasas ‘AKRINE’ menjadikan “Niat, Doa,Ruqyah dan Teknik” sebagai kata-kata kuncinya di dalam proses rawatan. Selagi mana teknik yang dikembangkan itu berkesan dan tidak bertentangan dengan syarak maka ia adalah ikhtiar yang dibenarkan oleh agama.
Saya kongsikan tulisan Saudara Perdana Akhmad seorang mu’alij
yang terkena di tanahair seberang.
Ditulis oleh : Perdana Akhmad,S.Psi
(Praktisi “Quranic Healing Technique”)
Pembahasan pertama :
Saya menulis artikel ini berdasarkan pengalaman saya yang
hampir 10 tahun meruqyah dengan berbagai kasus dari ringan maupun berat.
Sungguh sudah ratusan kasus yang saya tangani dari awal saya bekerja di klinik
Baitur Ruqyah Asy-Syar’iyyah wal Hijamah milik Ustadz Fadlan Abu yasir.Lc.di
Kota Gede Yogyakarta dari tahun 2002 sampai 2006, sempat juga meruqyah pasien
di Klinik Ghoib milik Ustadz Ahmad Djunaidi.Lc.
di Jakarta. Belum lagi saya dipanggil secara khusus kerumah pasien.
Berkali-kali diundang untuk mentraining
umat muslim (semacam lokakarya) untuk menjadi peruqyah lalu dibarengi dengan
ruqyah massal.
Saya sudah sangat lama meneliti dan menela’ah semua
perjalanan saya meruqyah dengan semua lika-liku didalamnya. Saya melihat cara
dan tekhnik rekan-rekan sesama Ustadz Ketika mereka meruqyah. Maka saya yang
dhaif ini membagi dua macam pembagian tipe peruqyah.
Peruqyah pasif
Peruqyah Aktif
Penjabaran
Peruqyah pasif adalah peruqyah yang tidak mau melangkahkan
kakinya membuka “gerbang rahasia dibalik rahasia”. Mereka berdiri di depan
pintu gerbang rahasia namun menjaga dirinya untuk tidak masuk kedalam gerbang
yang alamnya lebih penuh rahasia. Jika mereka berani untuk masuk kedalam pintu
gerbang itu mereka tentunya akan mengetahui banyak Rahasia alam didalamnya,
namun rahasia yang mereka dapatkan akan berbanting lurus dengan resiko yang
juga akan mereka alami. Mereka akan banyak mendapatkan cobaan.
Sedangkan peruqyah aktif adalah praktisi ruqyah yang mau
melangkahkan kakinya membuka “gerbang rahasia dibalik rahasia”. Peruqyah
tersebut berdiri didalam pintu gerbang rahasia dan berani membuka dan
melangkahkan kakinya masuk kedalam suatu alam yang penuh misteri didalamnya.
Dan dia sanggup menanggung resiko dan cobaan yang akan didapatkannya ketika
berani masuk kedalam alam tersebut.
Bagaimana cara kita mendekat ke gerbang rahasia tersebut?
Langkah awalnya adalah terus menggali informasi dari penglihatan ghoib yang
didapat pasien sihir. Sebab pasien sihir hampir seluruhnya memiliki kemampuan
melihat alam jin beserta benda-benda sihir didalamnya.
Tak sadarkah kalian wahai peruqyah, jika kalian mau menggali
lebih dalam informasi yang diberikan pasien, kalian akan mendapatkan informasi
dan ilmu rahasia didalamnya dari hasil observasi , eksperimen maupun penelitian
ilmiah (dikaji dari Al-Qur’an dan sunnah disertai penjelasan para ulama)?
Ketika pasien memberikan informasi ghoib maka pasien sudah
memposisikan dirinya dan mengajak peruqyah untuk berdiri di gerbang pintu
rahasia. Jika peruqyah berani menggali lebih jauh dengan mengajak pasien untuk
mengeksplorasinya maka peruqyah sudah masuk kedalam gerbang rahasia yang penuh
rahasia dan akan sangat banyak menemui informasi rahasia yang sedikit sekali
manusia mengetahuinya kecuali pengetahuan itu dimiliki oleh orang-orang khos
(khusus) seperti para ulama dan wali Allah ……
Contok kasus
a. Kasus pertama
:
Pasien dalam prosesi ruqyah mengatakan pada peruqyah,
“Ustadz, saya melihat ada banyak makhluk mengerikan yang berada didepan rumah,
saya takut ustadz” Pasien yang menginformasikan informasi ghoib itulah yang
saya buat perumpamaan pasien telah berdiri di ” gerbang rahasia alam ghoib” .
Maka posisi peruqyah akan terbagi menjadi dua posisi,praktisi ruqyah menjadi
peruqyah pasif ,atau Praktisi yang Aktif ?
Jika peruqyah adalah tipe peruqyah pasif dia akan mengatakan
“ biarkan saja, jangan engkau fikirkan, nanti jin itu pergi sendiri sekarang
baca saja doa-doa pembentengan diri” . Maka, jika peruqyah tidak mau menggali
lebih dalam informasi yang diberikan pasien maka informasi itu akan hilang
begitu saja dan pasien pada alam bawah sadarnya akan menutup diri dari
penampakan ghoib yang dilihatnya.
Adapun jika praktisi ruqyah adalah seorang peruqyah aktif
dia tidak akan menyia-nyiakan informasi yang diberikan peruqyah dan dia akan
mengeksplorasi, menggali bahkan terlibat jauh didalamnya.
Peruqyah aktif akan mengatakan:” ada berapa banyak jinnya?”,
“mereka memakai baju apa?”,” didepan
rumah mereka adakah yang dibawa?”, “mengambil wujud apa saja mereka?” Ketika
peruqyah menanyakan itu maka peruqyah mulai melangkahkan kakinya masuka kedalam
gerbang rahasia dan ketika pasien menjawab pertanyaan peruqyah maka peruqyah
mulai mendapatkan banyak informasi ghoib didalamnya yang tentu saja ghoib bagi
manusia dan tidak ghoib bagi bangsa jin.
Lebih jauh dari itu jika peruqyah mau menggunakan kekuatan
yang sudah diberikan Allah pada dirinya maka peruqyah akan mengatakan: ” coba
kamu lihat, saya akan membacakan kalimat Tammah ( sakti) yang diajarkan
Malaikat Jibril pada Rasulullah ketika Rasulullah diserang secara ghoib oleh
para jin ifrit yang membawa obor untuk membakar Rasulullah. Saya akan bacakan
dan lihat apa yang terjadi!”
Pasien menjawab: ” Allahu Akbar, Subhanaalah Ustaaaaaad!
Saya melihat cahaya dari langit masuk kedalam tubuh ustadz dan keluar lagi
menuju sekelompok jin tersebut dan membakar mereka semua!”
Ketika pasien melihat kebesaran Allah karena melihat
keajaiban bahwa doa yang dibaca peruqyah memancarkan cahaya dan menghajar para
jin tersebut dan diinformasikan pada peruqyah, maka peruqyah sudah masuk dan
berjalan lebih jauh kedalam alam ghoib dan sangat banyak mendapatkan informasi
ghoib dan bukti-bukti kebesaran Kalam Allah didalamnya hingga semakin membuat
peruqyah semakin yakin dengan pertolongan Allah ketika peruqyah membaca
ayat-ayat ruqyah.
b. Kasus kedua
Pasien merasakan tubuhnya sangat sakit, dalam prosesi ruqyah
pasien terus-menerus merasakan bahwa dirinya terikat disuatu tempat dan disiksa
oleh makhluk mengerikan. Pasien mengatakan pada peruqyah:” Ustadz saya
merasakan bahwa ada bagian dari diri saya diikat dan disiksa, perasaan ini
terus-menerus menghantui saya” . Jika yang ditemui adalah peruqyah pasif, maka
akan mengatakan: ”itu hanya perasaanmu saja, jangan hiraukan, sekarang
dengarkan lagi lantunan ayat-ayat Allah” . Ketika peruqyah pasif membiarkan
informasi ghoib yang diberikan pasien dan tidak menggalinya lebih jauh maka
informasi itu akan hilang begitu saja. Pintu gerbang rahasia tidak akan dia
masuki dan peruqyah tidak akan mendapatkan informasi rahasia didalamnya yang
hanya dimiliki oleh kalangan jin saja.
Adapun jika praktisi tersebut seorang peruqyah aktif, maka
dia akan meneliti sumber perasaan aneh pasiennya tersebut. Maka peruqyah akan
mengajak pasien untuk berdoa-bersama-sama minta petunjuk kepada Allah apa
sebenarnya maksud dari sumber perasaan aneh tersebut apakah petunjuk dari Allah atau tipu daya
setan. Jika ternyata dikabulkan Allah dan bukan tipu daya setan, maka pasien
akan mengatakan pada peruqyah:” ustadz kok saya melihat tubuh saya diikat
disuatu kerajaan yang didalamnya banyak siluman, ada salah satu siluman itu
memukul diri saya yang sedang terikat.”
Lalu sang ustadz yang aktif terus-menerus menggali informasi
didalamnya seperti mengatakan:”bagaimana kondisi ruangan tempat diri anda
disiksa “, dan berbagai pertanyaan lainnya.
Agar informasi yang diberikan pasien tidak disesatkan oleh setan maka
peruqyah mendoakan dan melindungi “pandangan mata bathin” pasien dengan
ayat-ayat Allah.
Maka bagaimana cara untuk mengambil diri pasien yang diikat
di kerajaan jin tersebut? Lalu peruqyah dengan bingungnya kembali berdoa kepada
Allah Ta’ala memohon jalan keluar, karena peruqyah bingung kok ada diri pasien
yang lain yang disiksa sekelompok
siluman ???
Lalu peruqyah mendapatkan firasat setelah dia berdoa (Ingat
hadits yang mengatakan hati-hatilah dengan firasat orang mu’min sebab dia
melihat dengan cahaya Allah) bahwa yang diikat itu adalah salah satu nafs
(jiwa) pasien yang diculik oleh siluman itu dan dibawa kekerajaannya untuk
disakiti yang tentunya dampaknya akan menyakiti tubuh fisik pasien.
Peruqyah itu teringat dengan penjelasan yaikh Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah dikitabnya Ar-ruh bahwa ruh berbeda dengan nafs (jiwa) ruh tidak
akan keluar sebelum menusia itu ditetapkan ajalnya, dan yang akan keluar dari
tubuh adalah nafs (jiwa) ketika manusia itu tidur dan jiwanya akan naik kelangit
jika tidak ada hambatan dari setan, atau akan bermimpi buruk ketika nafsnya
bertemu dengan jin dialam ghoib, atau bahkan bisa bermimpi berkelahi dengan jin
ketika nafsnya dikeroyok jin dialam ghoib.
Peruqyah yang aktif selalu bersikap kritis dia tidak
keyakini sebelum ditimbang dari Al-Qur’an dan sunnah, lalu dia mendapatkan
petunjuk ketika membuka kitab karya Imam
Jalaluddin Al Suyuthi yang berjudul “laqth Al Marjan fi Ahkam Al Jan” (edisi
bahasa Indonesia diterbitkan oleh Kanza Publishing berjudul “ menguak misteri
alam ghoib”) bahwa memang Iblis telah menugaskan setan bernama Lahw. Untuk
mengganggu dan membelenggu jiwa manusia hingga tidak bisa naik kelangit.
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Nawadirul Ushul dari Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwasanya Rasulullah bersabda:” Terhadap jiwa-jiwa
telah ditugasi (oleh Iblis) setan bernama Lahw. Ia mengganggu jiwa dengan
khayalan dan menampakkan diri dalam mimpi hingga berakhir jika dia membawanya
naik. Jika ia telah berakhir dilangit (jiwa terbang kelangit) , maka apa yang
dilihat dalam mimpi adalah mimpi yang benar.” (lihat dikitab Imam Jalaluddin Al
Suyuthi berjudul “ menguak misteri alam ghoib” halaman 275)
Bagaimana cara membebaskannya ? lalu kembali peruqyah
mendapatkan ilham dari Allah Ta’ala bahwa untuk membebaskannya dengan mengubah
niat ketika meruqyah dengan meniatkan untuk melepaskan buhul yang mengikat nafs
pasien. Peruqyah mengatakan pada pasien :” saya dengan Idzin Allah akan
membebaskanmu, lihatlah apa yang akan terjadi pada salah satu jiwamu yang
ditawan itu”
Lalu peruqyah kembali membacakan ayat-ayat ruqyah dan pasien
sangat terkejut sembari mengatakan :” Subhannallah ustadz ada banyak pasukan
berbaju putih-putih bercahaya berperang menggunakan pedang dengan kelompok
siluman itu hingga siluman itu terbunuh semuanya dan membebaskan diriku………..
dan sekarang diriku terbang ustadz dengan dikawal pasukan itu dan……..Ustadz !
bagian diriku sudah masuk kedalam tubuhku!”
Pada kasus lain yang dialami pasien berbeda yang kasusnya
hampir sama, pasien tersebut mengatakan:” ustadz……. kok saya melihat diri
Ustadz terbang menuju kerajaan itu dan sekarang berperang sendirian melawan
siluman itu?” sang ustadz terkejut juga bingung dan kembali berdoa kepada Allah,
apa yang sebenarnya terjadi? Ini petunjuk dari Allah Ta’ala atau tipu daya
setan?? Lalu tiba-tiba sang Ustadz ketika memejamkan matanya melihat dirinya
sedang berusaha membebaskan jiwa pasiennya yang dibelenggu dengan berperang
melawan para siluman itu.
Subhanallah sang ustadz benar-benar bingung mengapa dia
merasakan jiwanya berperang melawan melawan para siluman lalu sang Ustadz
membentengi dirinya dengan ayat-ayat dan doa-doa perlindungan dan pasien
melihat cahaya berkilauan yang melindungi jiwa ustadz tersebut ketika berusaha
membebaskan jiwa pasiennya yang tertawan.
Bahkan lebih dari itu dia dan pasien melihat berbagai
senjata dari energi ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa yang dilantunkan
bermunculan dan menghajar sekelompok siluman tersebut hingga semuanya hancur
bahkan kerajaannyapun hancur lebur.
Subhanallah wahai para peruqyah! Sungguh banyak rahasia yang
kita tidak tahu jika kita tidak mau menggalinya…. sesungguhnya seluruh
pengetahuan saya tentang ilmu dan seni pendayagunaan energi ruqyah juga beragam
informasi alam jin yang saya informasikan di blog ini hampir 80 % didapat dari
hasil eksplorasi, eksperimen saya bekerjasama dengan pasien yang terkena sihir.
Contoh kasus lainnya: Pasien merasakan dalam perutnya terisi
udara dan perutnya kembung. ketika
diruqyah dia tersedak berulangkali mengeluarkan angin dari mulutnya, lalu
bagaimana seorang peruqyah bersikap??? Peruqyah pasif akan mengatakan “itu
semua gangguan setan, jangan takut tetap dengarkan dengan khusuk ayat yang saya
baca?” namun peruqyah tidak mau lagi meneliti lebih jauh maka dia tidak akan
tahu rahasia dibalik sakitnya pasien.Salahkah sikap peruqyah ini? SAMA SEKALI
TIDAK !
Sikap peruqyah pasif ini 100% betul dan sesuai dari sisi
syari’at namun dia kurang dari sisi ikhtiar, tidaklah kalian mau menggali lagi
apa sebab perut pasien kembung? Jika dia
seorang peruqyah aktif, maka dia akan terus menggali informasi dan berusaha memecahkan kasus perut kembung
pasien . BENDA APA YANG ADA DIDALAM PERUTNYA? BAGAIMANA CARA SETAN MEMASUKKAN
BENDA SIHIR ITU” dan berbagai sikap kritis lainnya.
Wahai para peruqyah!!! Bersikaplah seperti peneliti! Kaji,
eksplorasi semua penyebab sihir itu sampai hal yang terkecil! Jika kalian
bersikap pasif maka jika datang
kesembuhan dari sakitnya pasien karena kita ruqyah, lalu kita tidak mau
menggali informasi lebih jauh maka, rahasia jin dalam mengirim benda sihir dan
benda apa yang ada dalam perut jin kalian tidak akan mengetahuinya. Jika kita
tidak mengetahuinya maka tidak akan bisa jadi ibroh/pelajaran juga ilmu bagi kita dimasa depan.
BAGAIMANA CARA PERUQYAH AKTIF BERSIKAP???
Menghadapi kasus perut kembung, pasien dituntun oleh
peruqyah yang aktif untuk melihat sebab musabab penyakitnya… peruqyah dan
Pasien sama-sama berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi petunjuk penyebab sakit
kembung pasien….. ternyata dengan doa dan dibarengi membaca Ismul Adhom Allah
Ta’ala seketika memberikan petunjuk dan pasien melihat ada gulungan angin Ahmar
didalam perutnya dan dia melihat ada sesosok makhluk jin diantara gulungan
angin ahmar itu.
Bagaimana cara mengeluarkannya ? Peruqyah kembali lagi
berdoa pada Allah agar diberikan firasat dan ilham bagaimana cara penyembuhan
yang paling efektif dan tidak memakan waktu lama…. dan ternyata peruqyah itu
mendapatkan ilham agar memutarkan jari jemarinya berlawanan dengan jarum jam
dengan membaca ayat-ayat tertentu…. dan Subhanallah setelah peruqyah lakukan
maka seketika pasien merasakan angin ahmar tersebut keluar dengan sangat
banyaknya dari pusat pasien tersebut dan perutnya kempes seketika. Sekarang
tinggal jin yang berada dalam perutnya . pasien merasakan jin tersebut terikat
dan badannya sudah penuh dengan luka-luka karena terbakar namun tidak dapat
pergi karena terikat dengan buhul.
Jika terus kita ruqyah besar kemungkinan jin itu mati dengan
buhul masih menempel ditubuhnya dan akan larut ketika pasien minum air ruqyah,
menunggu jin mati itu rahasia Allah, bisa besok, lusa, dua bulan kemudian kita
tidak tahu.
Namun jika kita mau mengeksporasi dan menemukan tekhnik baru
maka. MINTALAH KEPADA ALLAH TA’ALA, bagaimana cara kita memutus buhul yang
mengikat tubuh jin tersebut. Dan Subhanallah Allah Ta’ala memberikan ilham agar
membacakan 3 qul sebanyak 3 kali disertai niat memutus buhul tersebut. Tiap
kasus bisa berbeda tekhnik memutus buhul sesuai dengan kondisi dan kekuatan
buhul tersebut, kuncinya adalah DOA! Kita peruqyah selalu berdoa dengan
menggunakan Ayat Suci Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah, MAKA JANGANLAH
PULA segan meminta pada Rab kita agar
diberikan pengetahuan dan tekhnik baru dalam meruqyah, Allah Ta’ala Maha
pengabul Doa dan yakinlah doa Kita akan dikabulkan.