Rabu, 25 Jun 2014

Siri 2 : Perisai Dari Kejahatan Syaitan


Sambungan dari siri pertama(dinasihatkan membacanya terlebih dahulu)

Perisai 21: Memagar Rumah

Pertama: Berzikir kepada Allah ketika mahu melangkah masuk ke dalam rumah
Daripada Abu Malik al-Asyaari bahawa Rasulullah bersabda maksudnya:

“Apabila seorang hendak masuk ke dalam rumah, hendaklah dia mengatakan:
Ya Allah, aku mohon kepada Engkau sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar. Dengan nama Engkau kami masuk dan dengan nama Engkau kami keluar, dan kepada Tuhan kami, kami menyerahkan diri, kemudian memberi salam kepada keluarga.”
– (Riwayat Abu Daud)

Kedua: Memberi Salam Kepada Ahli Keluarga

Ketiga: Berzikir Kepada Allah Ketika Makan dan Minum

Diriwayatkan daripada Jabir r.a., beliau mendengar Nabi s.a.w. bersabda: Maksudnya: “Apabila seorang lelaki masuk ke rumahnya lalu dia mengingati Allah ketika dia masuk rumah dan ketika makan, syaitan berkata (kepada suku-sakatnya): “Tidak ada tempat bermalam dan makan malam bagi kamu”. Dan jika dia masuk tanpa mengingati Allah ketika dia masuk, syaitan berkata: “Bagi kamu ada tempat untuk bermalam”. Jika dia tidak mengingati Allah ketika dia makan, syaitan berkata: “Bagi kamu ada tempat bermalam dan makan malam.” (Hadis riwayat al-Bukhari dalam kitab al-adab al-Mufrad)

Keempat: Memperbanyakkan Tilawah al-Quran di dalam rumah

Hadis yang diriwayatkan oleh Anas Radhiallahu ‘anhu yang maksudnya :
“Bersabda Rasulullah saw: “Perumpamaan orang beriman yang membaca al-Qur’an seperti perumpamaan buah al-utrujah (limau) iaitu buah yang berbau harum dan enak rasanya. Perumpamaan orang beriman yang tidak membaca al-Qur’an adalah seperti perumpamaan buah tamar, rasanya manis tetapi tidak ada baunya. Perumpamaan orang berbuat dosa (maksiat) yang membaca al-Qur’an adalah seperti ar-raihanah yang berbau harum tapi pahit rasanya. Perumpamaan orang berbuat dosa (maksiat) yang tidak membaca al-Qur’an adalah seperti buah al-hanzhalah iaitu buah yang pahit rasanya dan tidak ada baunya. Perumpamaan mendampingi orang yang salih adalah seperti mendampingi pemilik minyak wangi, sekalipun engkau tidak terkena minyaknya engkau tetap mendapat harumnya. Perumpamaan berdamping dengan teman yang jahat adalah seperti mendampingi orang yang menggunakan ububan (alat menghembus api), jika engkau tidak terkena hitamnya (daripada percikan api), namun engkau tetap terkena asapnya.” (Hadis riwayat Abu Daud)

Kelima: Membersih suasana rumah dari suara-suara iblis
Yang dimaksudkan suara iblis itu ialah nyanyian dan lagu (muzik)

Keenam: Membersih suasana rumah dari bunyi loceng

Abu Hurairah ra telah meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw: Loceng (muzik) adalah serunai syaitan (HR Muslim)

Ketujuh: Membersih suasana rumah dari salib. Ini kerana Nabi S.A.W. bersabda
 “Tidak membiarkan sesuatu di dalam rumahnya yang berbentuk salib, melainkan baginda memusnahkannya.” (H.R. al-Bukhari)

Kelapan: Membersih suasana rumah dari gambar-gambar dan patung-patung

Diriwayatkan ada seorang pematung yang sudah bertahun-tahun membuat sebuah patung. Setelah selesai, dia begitu terpesona dan tergila-gila dengan lekuk-lekuk tubuh patungnya. Dengan angkuhnya dia mengajak patungnya bercakap : “Marilah bercakap. Mari bercakap!!! Oleh itulah, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya orang-orang yang membuat patung-patung ini kelak di hari kiamat akan diseksa dan dikatakan pada mereka : “Hidupkan apa yang telah kalian ciptakan”. (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Kesembilan: Membersih suasana rumah dari anjing

Kesepuluh: Memurnikan suasana rumah dengan memperbanyakkan solat sunat di dalamnya

Kesebelas: Menyerikan rumah dengan bicara indah serta senyuman mekar


Perisai 22: Doa Keluar Rumah
 “Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah.”
(H.R. Abu Daud, tirmidzy dan Nasai)
Barangsiapa membaca doa ini ketika keluar rumah maka ia tidak akan diganggu syetan dan terhindar dari bencana



Perisai 23: Doa Masuk Masjid

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
 “Bahwasanya beliau apabila masuk ke masjid maka beliau membaca,
 (aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung dan dengan Wajah-Nya yang Maha Mulia dan dengan kekuasaan-Nya yang Qadim (dahulu tidak ada awalnya), dari gangguan setan yang terkutuk).” Dia bertanya (Abdullah bin Amr), “Apakah itu saja?” Aku menjawab (Uqbah bin Muslim), “Ya!” Dia (Abdullah bin Amr) kemudian meneruskan, “Barangsiapa membaca itu, maka setan akan berkata kepadanya, “Dia terjaga dariku sehari ini penuh.” (HR. Abu Daud no. 466 dan sanadnya dinyatakan hasan oleh Ibnu Baz dalam At-Tuhfah hal. 30)

Perisai 24: Doa keselamatan dari bencana kemudaratan
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakanNya (HR Muslim)

Perisai 25: Doa keselamatan dari bencana kemudaratan
 “Dengan menyebut nama Allah yang dengan keagungan nama-Nya itu menjadikan sesuatu tidak berbahaya baik yang ada di langit atau di bumi, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (HRat-Tarmidzi)

Perisai 26: Doa Musafir Menjelang Malam

Abdullah ibnu Amru ra meriwayatkan bahawa apabila rasulullah dalam musafir dan malam mula menjelang, baginda berdoa:
Wahai bumi tuhanku dan tuhanmu adalah Allah. Aku berlindung kepada Allah dari segala keburukanmu, keburukan yang ada padamu, keburukan yang diciptakan ke atasmu dan dari segala keburukan yang merayap di atasmu. Aku berlindung kepada Allah dari singa, makhluk hitam, ular, kala jengking dan dari gangguan penghuni daerah ini serta yang beranak dan yang telah diberanakkan (HR Abu Daud)

Perisai 27: Berdoa Melabuhkan Diri Di Tempat Tidur

Dengan nama Allah aku labuhkan badanku. Ya Allah ampunilah segala dosaku, kuncikanlah syaitanku, langsaikanlah hutangku dan jadikanlah aku di tahap seruan yang paling tinggi (HR Abu Daud)

Perisai 28: Membaca basmallah
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada Umar r.a.,
“Demi diriku di tangan-Nya, tidak ada suatu pun jejak langkah perjalanan yang ditemui oleh syaitan melainkan syaitan akan memanjangkan langkahnya (untuk mendapatkan yang empunya jejak langkah), melainkan jejak langkahmu.”
Hadis ini direkodkan oleh Imam Bukhari dan Muslim daripada Saad ibnu Abi Waqqas.

Salah seorang sahabat pernah bercerita, “Aku pernah membonceng di belakang Rasulullah s.a.w. mengenderai keldai. Tiba-tiba, sang keldai itu tergelincir lalu terpacul perkataan dari lidahku, ‘Bedebah syaitan!’ Lalu baginda bersabda,
“Jangan kamu berkata, ‘Bedebah syaitan,’ kerana kalau kamu berkata demikian, syaitan akan bertambah sombong dan bangga diri seraya berkata, ‘Ha-ha, aku berjaya menumpaskannya dengan kekuatanku.’ Akan tetapi kalau kamu berkata, ‘Bismillah,’ dirinya akan berasa cukup kerdil, bahkan lebih kerdil daripada lalat.”

Menurut Munziri r.h., hadis ini turut diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanadnya hasan.

Perisai 29: Menghalang syaitan ketika menguap

Nabi saw bersabda:
 “ Dan janganlah seseorang itu berkata “aaaaaaaa” semasa menguap. Syaitan akan ketawa bila dia membuka mulut semasa menguap.” (HR Ahmad.)

Perisai 30: Rela Menerima Takdir Tuhan Tanpa Kecewa Dan Melampaui Batas

Firman Allah di dalam surah al-Imran ayat 156:
Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu (menjadi) seperti orang kafir itu, mereka mengatakan kepada saudara-saudara mereka yang melakukan perjalanan di bumi atau menuju ke medan perang: “Andainya mereka tinggal bersama-sama kami tentu sekali mereka tidak mati dan tidak terbunuh,” akibat (ucapan yang) demikian itu Allah menjadikan rasa penyesalan dalam hati mereka, padahal Allah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Allah adalah al-Basir (Maha Melihat) apa yang kamu lakukan.

Perisai 31: Azan Untuk Halau Syaitan
Dari Abu Hurairah r.a. katanya;"Bersabda Rasulullah s.a.w: Apabila orang azan syaitan itu lari
sambil terkentut-kentut sampai ia tak mendengar suara azan itu; setelah azan selesai , syaitan itu kembali pula,
dal lari lagi takala ia mendengar suara iqamat, kemudian ia kembali lagi, dan ketika itu terlintaslah
dalam hati orang yang sembahyang berlbagai soal kerana syaitan itu membisikan kepadanya,
ingatlah ini, ingatlah itu tentang soal-soal yang tidak pernah diingatnya sebelum sembahyang,
sehingga orang itu ragu berapa rakaat yang telah sudah. Sabda Rasulullah s.a.w. pula ;
"Apabila di antara kamu ragu berapa rakaat yang telah sudah, hendaklah ia sujud dua kali sambil duduk."
(Hadis sahih riwayat Muslim)

Perisai 32: Berwuduk
Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

Perisai 33: Qiamulail (Solat Malam)
Dari Abdullah r.a katanya: ”Diceritakan kepada Rasulullah SAW, seorang lelaki yang tidur sepanjang malam sampai Subuh. Maka bersabda baginda Rasulullah SAW: “Orang itu telah dikencingi oleh syaitan di kedua-dua telinganya.” (al-Bukhari)

Perisai 34: Tidak Meniru Perangai Syaitan

Bab Makan: Hendaklah menggunakan tangan kanan

Bersabda Rasulullah s.a.w: Jangan kamu makan dengan tangan kiri kerana syaitan makan dengan tangan kiri. (HR Muslim)

Bab memberi dan mengambil dengan tangan kanan

Bab Duduk Antara Pancaran Matahari dan Bayang
Rasulullah s.a.w: bersabda: Apabila salah seorang dari kalian berada dibawah matahari – Makhlad mengatakan : Berada dibawah terik cahaya matahari – dan bayangan yang menaunginya menjadi menyusut sehingga sebagian dirinya berada dibawah matahari dan sebagian lainnya dinaungi bayangan maka hendaknya dia berdiri “31
Dan pada riwayat Ahmad: “ hendaknya dia berpindah dari tempat duduknya “
Dan dari jalan Buraidah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: Bahwa Nabi melarang seseorang duduk diantara bayangan dan cahaya matahari “
Dan sebab dari larangan itu : bahwa majlis yang seperti itu adalah majlis syaithan, yang dengan sangat jelas disebutkan didalam riwayat Ahmad dan selainnya.

Bab Bertenang dan Tidak Terburu-buru
Rasulullah s.a.w: bersabda: "Bergopoh-gapah (terburu-buru) itu adalah dari syaitan dan berhati-hati itu dari Allah" (HR Tarmidzi)

Bab Sikap Tawaddu' (rendah Diri)
kerana sikap takabbur itu perangai iblis

Bab Membazir dan Boros
Firman Allah dalam surah al-Israa ayat 27:
Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara Syaitan, sedang Syaitan itu pula adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya.

Perisai 35: Menjaga Diri Dari Rasa Sangsi (Was-was)
hadis di atas berkenaan pergerakan syaitan dalam badan manusia, ia secara lebih terperinci berlaku ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang beriktikaf di masjid dan isterinya Shafiyyah radhiallahu 'anha datang menziarahi baginda. Kemudian apabila Shafiyyah ingin pulang, Rasulullah mengiringinya hingga ke pintu masjid. Pada saat itu, dua orang sahabat dari kalangan Ansar radhiallahu 'anhuma berlalu dan nampak Rasulullah bersama seorang wanita. Mereka berdua tidak tahu siapakah wanita tersebut kerana para isteri Rasulullah memakai tudung yang juga menutupi muka. Untuk mengelakkan salah faham, Rasulullah memanggil dua lelaki tersebut dan menerangkan bahawa wanita yang bersamanya ialah Shafiyyah, isteri baginda. Kedua-dua lelaki itu menjawab: “Subhanallah!”, seolah-olah bermaksud: “Maha Suci Allah, tidaklah kami sekali-kali akan berburuk sangka kepadamu wahai Rasulullah!” Kemudian Rasulullah membalas:
 “Sesungguhnya syaitan bergerak dalam badan manusia seperti aliran darah. Sesungguhnya aku bimbang ia melemparkan keburukan atau sesuatu sangkaan dalam hati kalian berdua (HR Muslim)

Perisai 36: Memerisai Diri Dengan Amalan Zikir
Firman Allah iaitu:
“Apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu.” (Al Anfal: 45)

Tiada ulasan :

Catat Ulasan