Ahad, 9 Februari 2014

Penyakit 'Ain Siri Kedua

Dari Siri Pertama(Dinasihatkan membaca siri pertama terlebih dahulu)

Kita sering memuji anak-anak yang comel sambil mencubit pipi lembutnya. “Comelnya dia”. Ditakuti tanpa disedari kita telah memudaratkan anak berkenaan dengan masalah ‘ain dengan izin Allah swt. Begitulah juga apabila kita melihat kereta atau rumah atau harta yang menimbulkan ketajuban samada milik sendiri atau milik orang lain. Jadi apa harus kita lakukan. Catatan siri ke dua, akan saya cuba huraikan.

 Seperti orang dewasa, bayi yang baru lahir dan kanak-kanak sangat mudah terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi/anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi/anak yang lain, seperti kelucuannya,kecomelan ,kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah :

1.Tangisan yang luarbiasa yang tidak kunjung henti,kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis?Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain) (Shahihul jami’ 988 no.5662)

2. Keadaan tubuh yang sangat kurus kering
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau,”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka! (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi)

Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu :

Seperti yang telah dijelaskan di atas,bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Allah juga boleh menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah :

1. Medoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya

Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhada apa yang dilihatnya adalah :
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Alloh Semoga Alloh memberikan berkah padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya”

2. Hendaklah mengucapkan :
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Hal ini berdasar firman Alloh dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan :”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya,mengapa engkau tidak memuji Allah swt atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Allah la quwwata illa billah.


Besambung Insha Allah

Tiada ulasan :

Catat Ulasan